FKM News – Ujian Doktor Terbuka telah dilaksanakan oleh Program Doktor Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga pada Senin, tanggal 16 Juli 2019 dengan Promovendus atas nama Dr. Nur Baharia Marasabessy., S.ST., M.Kes. Dr. Nur Baharia adalah lulusan ke-210 dari Program Studi Doktor Kesehatan Masyarakat FKM UNAIR yang berhasil menyelesaikan studi doktoralnya dengan predikat “Dengan Pujian/cumlaude”.
Temuan baru dari disertasi berjudul “Perilaku Berburu, Local Knowledge dan Keseimbangan Imunitas (TNF ᾱ/ IL-10) Pada Masyarakat Adat Suku Nuaulu Di Daerah Endemis Malaria Pulau Seram” adalah gambaran local knowledge tentang penyakit malaria, penyebab dan upaya pencegahan dan penanggulangannya pada masyarakat Suku Nuaulu yang merupakan salah satu suku terasing yang telah lama tinggal dan bergabung dengan masyarakat terbuka. Masyarakat Suku Nuaulu mengasosiasikan penyakit malaria mengikuti penyakit yang ada dalam tatanan adat mereka melalui tanda dan gejala yang dirasakan penderita yaitu titie namahatane. Menurut informan penyebab titie namahatane bukan hanya disebabkan oleh gangguan alam, namun juga disebabkan oleh kekuatan supranatural dan pelanggaran terhadap aturan adat.
Konsep penyembuhan penyakit. Penyakit disembuhkan berdasarkan penyebabnya, yang terlebih dahulu akan diterawang oleh ahli terawang yang disebut Nau. Nau akan menentukan penyebab dari gangguan penyakit yang diderita oleh seseorang dan akan diberikan solusi terhadap penyakitnya. Jika penyakit disebabkan oleh gangguan alam maka akan diobati menggunakan kearifan lokal terlebih dahulu. Jika pengobatan secara tradisional tidak menolong baru ke institusi pelayanan kesehatan.
Gambaran tradisi berburu pada masyarakat Nuaulu, suku ini masih mempertahankan ritual adat dan kebiasaan yang dilakukan sejak generasi sebelumnya. Berburu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan kebutuhan ritual adat.
Tradisi berburu pada masyarakat Suku Nuaulu mengaktifkan dan meregulasi pola imunitas pelaku kegiatan berburu serta dapat mencegah mereka menderita malaria. Hal ini dapat terjadi dimungkinkan karena saat melakukan kegiatan berburu, terdapat aktivitas konsumsi makanan yang lebih sering, variatif dan kaya akan zat gizi, secara tidak sadar telah melakukan aktivitas latihan secara teratur, penggunaan herbal dan kearifan lokal serta sering terpapar dengan tersangka vektor penyakit malaria.
Suasana haru menyelimuti ruangan ketika Dr. Nur Baharia mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kelancaran disertasi, terutama kepada orang tua dan keluarga. Melalui ujian terbuka ini, Dr. Nur Baharia juga menyampaikan bahwa kecintaannya kepada UNAIR, terutama FKM, yang mengantarkan beliau untuk ingin melanjutkan studi doktoral di FKM.
Kontributor: Arini Novianty