Kolaborasi Interprofesi dalam ANC Terpadu untuk Mencegah Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kota Kupang Provinsi NTT

0

FKM News – Program Doktor Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga kembali menyelenggarakan Ujian Doktor Terbuka atas nama Dr. Jeffrey Jap, drg., M.Kes yang merupakan lulusan doktor ke-201 dan berhasil lulus dengan predikat Cum Laude (dengan pujian).

Penelitian yang dilakukan oleh dokter gigi yang berkecimpung di dunia pendidikan ini adalah tentang kolaborasi interprofesi dalam antenatal care (ANC) terpadu untuk menurunkan angka berat bayi lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kota Kupang. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa Puskesmas Pasir Panjang mempunyai kualitas pelayanan ANC yang paling tinggi, sementara Puskesmas Kapan dan Puskesmas Niki-niki adalah yang terendah. Kejadian BBLR tertinggi terdapat di Puskesmas Soe dan Kapan, yang keduanya berlokasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Sementara, kejadian BBLR terendah terdapat di Puskesmas Bakunase dan Sikumana yang keduanya berlokasi di Kota Kupang.

Kejadian BBLR yang terjadi di kota tersebut ternyata dipengaruhi oleh kualitas pelayanan ANC. Semakin baik pelayanan, semakin berkurang kejadian BBLR. Selain itu, kualitas ANC terpadu dipengaruhi oleh faktor personal dan situasional. Secara signifikan, indikator yang pengaruhnya kuat antara lain, kooperasi ibu yang didukung  oleh keterikatan tim.

Sementara itu, kolaborasi interprofesi dipengaruhi kuat oleh pemberdayaan dan diikuti keyakinan pada kolaborasi interprofesi, kepemimpinan, kepercayaan satu sama lain, kerjasama, komunikasi, dan kepatuhan terhadap regulasi. Indikator lain yang berpengaruh adalah pemahaman peran masing-masing profesi, kemampuan manajemen tim, kemauan berbagi pengetahuan, kepemilikan tujuan bersama, dan ketersediaan pelayanan yang peduli pasien, dan keterikatan tim.

Berdasarkan hasil analisis dari berbagai jalur, indikator kemampuan manajemen tim dan kepemilikan tujuan bersama merupakan indikator yang paling kuat pengaruhnya dalam peningkatan kualitas pengaruhnya dalam peningkatan kualitas ANC terpadu untuk mencegah BBLR. Kolaborasi interprofesi bidan, dokter gigi, dan laboran berada dalam kategori sangat baik, selebihnya berada pada kategori baik. Kolaborasi interprofesi di Kota Kupang lebih baik dari pada Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Ujian Terbuka Doktor ini dihadiri oleh pihak keluarga dari promovendus, pihak Dinas Kesehatan Provinsi NTT, dan rekan kerja dari Universitas Citra Husada Mandiri Kupang. Promovendus juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, terutama kepada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Sebagai akademisi dan masyarakat NTT, Dr. Jeffrey Jap, drg., M.Kes berharap bahwa kolaborasi interprofesi perlu ditingkatkan kualitasnya dari berbagai aspek agar tujuan untuk mencegah BBLR tercapai. Pentingnya peran stakeholder dalam kesehatan ibu dan anak juga diharapkan dapat mendukung terlaksananya model ini dengan baik.

Kontributor: Erin Sebtiarini

Leave a Reply