LULUSAN DOKTOR FKM UNAIR TEMUKAN MODEL PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA DENGAN DETERMINASI DIRI DALAM PERAWATAN PADA IBU HAMIL

0

Program Studi Doktor Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga berhasil meluluskan doktor ke-183 pada Ujian Doktor Terbuka, Hari Selasa (18/09/2018) atas nama Mira Triharini. Mira Triharini resmi dinyatakan lulus sebagai doktor dengan predikat cumlaude dan membanggakan Universitas Airlangga. Doktor Mira Triharini merupakan Staf pengajar departemen Keperawatan Maternitas-Anak Fakultas Keperawatan UNAIR sejak dari tahun 2001 hingga sekarang. Doktor Mira juga pernah menjabat sebagai Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan UNAIR pada tahun 2010 hingga 2015. Lulusan doktor kali ini mengambil judul disertasi “Pengembangan Model Perilaku Pencegahan Anemia Dengan Determinasi Diri Dalam Perawatan Pada Ibu Hamil”.

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester  I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5gr% pada trimester II (Varney, 2007). Anemia yang dialami oleh ibu hamil akan berakibat buruk pula pada bayi yaitu resiko preterm, berat badan lahir rendah dan peningkatan resiko kematian perinatal  (Sharma & Shankar, 2010). Hal ini menunjukkan bahwa anemia pada ibu hamil merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian oleh tenaga kesehatan. Angka kejadian anemia ibu hamil di Indonesia juga masih tergolong tinggi. Berdasarkan Rikesdas 2013 terdapat 37,1% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia (Kemenkes, 2013). Angka kejadian anemia di Jawa Timur sebesar 25,3% (Rizki et al., 2015). Rerata angka kejadian anemia di Surabaya dalam 5 tahun terakhir sebesar 7,68 % (Dinkes Surabaya,2017). Berbagai upaya promosi kesehatan telah dilaksanakan namun belum mampu secara maksimal untuk menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia. Beberapa masalah ditemukan terkait dengan perilaku pencegahan anemia. Masih banyak ibu hamil yang belum mengkonsumsi tablet Fe secara teratur dan dengan cara tepat. Beberapa ibu hamil juga masih belum mengenal dan mengkonsumsi makanan yang mengandung sumber zat besi dalam konsumsi harian.

Model perilaku kesehatan yang disusun berdasarkan penggunaan teori Health Promotion Model dan Self-Determination berfokus pada bagaimana meningkatkan komitmen ibu dalam melakukan perilaku pencegahan anemia kehamilan, dimana  perilaku  kesehatan akan meningkat atas pemenuhan tiga kebutuhan psikologi dasar ibu hamil yaitu otonomi, kompetensi, dan keterikatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model perilaku pencegahan anemia  dengan determinasi diri  dalam perawatan pada ibu hamil. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah memberikan masukan model perilaku pencegahan anemia dengan berbasis teori Health Promotion Model dan Self-Determination sebagai pengembangan ilmu keperawatan yang berorientasi pada ibu hamil dalam upaya pencegahan anemia selama kehamilan serta pemberian asuhan keperawatan yang baik kepada ibu hamil dapat mencegah terjadinya anemia selama kehamilan, sehingga proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dalam keadaan  sehat.

Temuan baru dari penelitian ini adalah model perilaku pencegahan anemia dengan penentuan nasib sendiri. Peningkatan tujuan kehamilan dan kebutuhan kepuasan yaitu; otonomi, kompetensi dan keterkaitan mampu meningkatkan perilaku pencegahan anemia dan kadar hemoglobin. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Doktor Mira ini adalah model perilaku pencegahan anemia dengan penentuan nasib sendiri dapat meningkatkan perilaku pencegahan anemia dan kadar hemoglobin. Peningkatan perilaku pencegahan anemia melalui kecukupan gizi energi, karbohidrat, protein, vitamin C, dan zat besi; kepatuhan terhadap suplementasi zat besi dan pencegahan cacing usus yang dilakukan bersama-sama dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada wanita hamil.

Doktor Mira Triharini merekomendasikan kepada pengambil kebijakan untuk menggunakan model perilaku pencegahan anemia dengan determinasi diri ibu hamil untuk meningkatkan perilaku pencegahan anemia  sehingga angka kejadian anemia kehamilan dapat diturunkan. Doktor Mira berharap tenaga kesehatan untuk menerapkan  model perilaku pencegahan anemia dengan determinasi diri ibu hamil dalam memberikan pendidikan kesehatan dengan menjelaskan tentang pentingnya memiliki tujuan masa hamil dan pemenuhan kebutuhan psikologis meliputi otonomi, kompetensi dan keterikatan. Meningkatkan dukungan kelompok ibu hamil dalam pencegahan anemia melalui pengembangan kegiatan bersama bagi para ibu hamil. Melibatkan keluarga dalam pemberian pendidikan kesehatan tentang pencegahan anemia sehingga keluarga mampu memberikan dukungan yang sesuai bagi ibu hamil. Serta melakukan pemantauan kecukupan energi, karbohidrat, protein, vitamin C dan zat besi pada ibu hamil dalam upaya pencegahan anemia melalui kerjasama antara bidang  KIA dan gizi.

Reporter          : Pebriarti Riski Ramadani

Leave a Reply