Program Studi Doktor Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga baru saja meluluskan doktor ke 173 pada Ujian Doktor Terbuka, Hari Senin (23/07/18) atas nama Jujuk Proboningsih. Lulusan doktor kali ini mengambil judul disertasi “Pencegahan Disfungsi Endotel Pada Wistar Jantan (Rattus norvegicus) Hiperkolesterol Dengan Pemberian Ekstrak Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata Duch) Melalui Ekspresi eNos, VCAM, Dan MCSF”.
“Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyakit dengan tingkat kejadian yang masih sangat tinggi, terutama di Indonesia. Laporan Riskesdas menunjukkan bahwa 25,8% kejadian penyakit kardiovaskular terjadi mulai usia ≥ 18 tahun. Beberapa studi membuktikan keterkaitan antara zat nutrisi, antioksidan, dan zat mineral. Biji labu kuning dipercaya memiliki khasiat dalam menurunkan kolesterol pada hewan coba. Akan tetapi, penyelidikan mengenai efektifitas biji labu kuning dalam pencegahan disfungsi endotel pada pembuluh darah belum banyak dilakukan.”, tutur Jujuk Proboningsih dalam menjelaskan latar belakang disertasinya.
Dr. Jujuk merupakan dosen di Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surabaya, yang sebelumnya juga telah menempuh pendidikan Magister di Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya. Selain melakukan penelitian disertasi, Dr. Jujuk juga berhasil membuat beberapa karya ilmiah yang telah dipublikasikan dalam jurnal maupun kegiatan ilmiah.
Hasil penelitian disertasi menunjukkan bahwa ekstrak biji labu kuning dapat mengaktivasi pembentukan eNOS melalui peran L-arginin, yang menghambat terentuknya LDL sehingga tidak sampai menimbulkan Vascular Cell Adhesion Molecule (VCAM) dan Macrophage Colony Stimulating Factor (MCSF) pada hewan coba dengan hiperkolesterolemia.
Pemberian ekstrak biji labu kuning (Cucurbita moschata Duch) terbukti mencegah terjadinya disfungsi endotel pada wistar jantan hiperkolesterol. Hal ini menjadi suatu temuan ilmiah baru yang dihasilkan oleh lulusan doktor prodi Kesehatan Masyarakat yang diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu kesehatan masyarakat.
Harapan Dr. Jujuk, kedepannya dapat dilakukan penelitian lebih lanjut yang dilakukan kepada manusia sehingga kandungan biji labu kuning dapat memberikan nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat dalam menurunkan Atherosclerosis.
Reporter : Fathiyah Rahmah