Doktor Lulusan FKM UNAIR Temukan Formula Berbasis Pangan Lokal Sagu (Papeda) dan Laor (Eunice viridis) dalam bentuk “Papeda Instan Koya Laor”

0

FKM News – Ujian Doktor Terbuka telah dilaksanakan oleh Program Doktor Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga pada tanggal 10 September 2018 dengan promovendus atas nama Dr. Ety Yuni Ristanti, S.KM., M.PH. Doktor Ety adalah lulusan ke 181 dari Program Studi Doktor Kesehatan Masyarakat FKM Unair yang berhasil menyelesaikan studi doktoralnya dengan predikat “Dengan Pujian/ Cum Laude”.

Temuan baru dari disertasi berjudul “Formulasi Papeda Instan Koya Laor (Eunice viridis) Dan Efikasinya Terhadap Hemoglobin, Albumin, Insulin Like Growth Factor-1 Tikus (Rattus norvegicus) Bunting, Serta Morfologi, Berat Badan Dan Panjang Badan Fetus” adalah penemuan formula berbasis pangan lokal sagu (papeda) dan laor yang dapat meningkatkan berat badan dan panjang badan fetus melalui jalur kadar albumin dan insulin like growth-1 (IGF-1). Papeda instan koya laor dinyatakan aman karena ketika diujicobakan pada tikus bunting ternyata tidak menimbulkan kelainan morfologis pada fetus.

Formulasi dalam papeda instan koya laor yang memiliki perbandingan komposisi ikan cakalang dan laor (60% : 40%) ternyata mengandung energi, protein, Fe, dan Zinc yang lebih tinggi daripada papeda instan tanpa laor. Papeda instan koya laor ini juga aman dari cemaran logam dan mikroba sehingga aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat karena kandungan logam dan mikrobanya dibawah batas maksimum dari yang telah ditetapkan oleh Standard Nasional Indonesia (SNI). Namun masih perlu perbaikan penampilan terutama warna yang masih kurang menarik.

Keberhasilan ini disokong oleh perilaku suportif dari kolega kerja dan direktur dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku. Melalui ujian terbuka ini, “Alhamdulillah, dalam kondisi hamil, saya dapat menyelesaikan beberapa ujian hingga ke ujian doktor terbuka ini. Saya persembahkan keberhasilan ini kepada keluarga, seluruh pembimbing, teman-teman dan seluruh pihak yang telah membantu sehingga Saya mampu lulus dalam waktu 3 tahun”, ujar Doktor Ety. Pemberian ucapan terima kasih menjadi lebih haru setelah Doktor Ety mengucapkan terima kasih yang diikuti dengan tetesan air mata kepada ibu dan almarhum ayah yang telah mendukung namun tidak bisa hadir di ujian doktor terbuka beliau sekarang.

Kontributor: Ratna Maya Paramita

Leave a Reply