FKM News – Kejadian Skizofrenia sebesar 2,2% dari total jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan fenomena banyaknya penderita gangguan jiwa di salah satu desa di Ponorogo yang mendapat julukan “Kampung G” membuat Promovendus Sugeng Mashudi mengangkat tema tentang Skizofrenia untuk disertasinya. Pada Ujian Doktor Terbuka yang dilaksanakan pada Rabu, 5 Februari 2020, Dr. Mashudi, S.Kep., Ns., M.Kes. menyampaikan beberapa temuan baru (novelty) dari penelitian disertasinya adalah:
- Faktor keluarga dan faktor pelayanan menjadi faktor penting dalam meningkatkan koping keluarga. Peningkatan pengetahuan keluarga tentang skizofrenia akan meningkatkan koping keluarga sehingga mempengaruhi family health, peningkatan family health akan memberikan dampak pada peningkatan interaksi keluarga dengan penderita skizofrenia
- Penurunan stresor secara langsung akan meningkatkan family health dan berdampak pada interaksi keluarga dengan penderita skizofrenia
- Peningkatan stresor akan meningkatkan stress keluarga sehingga koping keluarga akan menurun, penurunan koping keluarga akan berdampak pada penurunan family health sehingga kualiitas interaksi keluarga dan penderita akan memburuk
- Modul family health meningkatkan interaksi keluarga dengan penderita skizofrenia
Disertasi yang berjudul “Pengembangan Model Family Health untuk Meningkatkan Interaksi Keluarga dengan Penderita Skizofrenia” mengantarkan Promovendus lulus dengan predikat Cumlaude dan menjadi lulusan ke-234 dari Program Doktor Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga.
Suasana haru terasa ketika Dr. Sugeng Mashudi mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kelancaran disertasi, terutama kepada keluarga. Diharapkan hasil penelitian dari disertasi tersebut dapat mengurangi kejadian skizofrenia, khusunya di wilayah Kabupaten Ponorogo.
Kontributor: Nur Adelia Septiana Devi
Editor: Dian Fristyawati